MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi kewajiban
tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Disusun Oleh
Nopiyanti (5554150004)
Siti sariah (5554150015)
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
perencanaan bisnis perlu dilakukan penilaian terhadap aspek –aspek yang
menyangkut dan berhubungan langsung dengan investasi tersebut,keputusan untuk
melakukan investasi yang menyangkut sejumlah besar dana dengan harapan
mendapatkan keuntungan dalam jangka
panjang, seringkali berdampak besar bagi kelangsungan hidup perusaan. Oleh
karena itu, sebleum melakukan investasi salah satu syarat terpenting adalah
mengkaji aspek finansial dan ekonomi.
Aspek
terpenting dalam studi kelayakan bisnis adalah hitung-hitungan keuangan. Berapa
seluruh dana yang kita butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal
kerja.Berpa biaya administrasi, dan berpa tingkat keuntungan yang kita akan
dapatkan atau bahkan kemungkinan kerugian.
Tujuan
menganalisis aspek keungan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara
pengeluaran dan pendapatan, seperti
ketersediaan dana, biaya modal awal, kemampuan untuk membayar kembali dana
tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah perusahaan akan
dapat berkembang terus.
Maka dari itu kami bermaksud
menyusun makalah ini dengan harapan menambah pengetahuan kami terhadap aspek
finansial (keuangan) dalam studi kelayakan bisnis.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
uraian yang telah diberikan dalam latar belakang masalah, dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1)
Apa
yang jadi bahasan utama dalam penilaian
studi kelayakan bisnis dari aspek finansial
?
2)
Bagaimana
melakukan analisis laporan keuangan?
C.
Tujuan
Penulisan Masalah
1)
Menambah
pengetahuan kita mengenai studi
kelayakan bisnis khususnya yang berhubungan dengan aspek keuangan, sehingga
kita tidak hanya sekedar membacanya, tapi bisa kita implementasikan dalam dunia
bisnis.
2)
Dapat
melatih mahasiswa dalam mengembangkan pila fikir.
3)
Selain
itu juga, tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk melegkapi nilai tugas
kelompok dalam mata studi kelayakan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Aspek
Keuangan
Investasi
yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha) sudah barang tentu memerlukan sejumlah modal
(uang),disamping keahlian lainnya. Modal yang digunakan untuk membiayai suatu
bisnis, mulai dari biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja.
Untuk
memenuhi kebutuhan investasi , modal dapat dicari dari berbagai sumber dana
yang ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan cara
mengunakanmodal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan
masing-masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu
serta jumlah yang diingankan perusahaan. Masing-masing modak memiliki
keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dapat dilihat dari segi biaya, waktu,
persyaratan untuk memperolehnya, dan jumlah yang dipenuhi.
Masalah
yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa
pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini
tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang diperolah dari
masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperolah dari selisih pendapatan
dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat
berperan dalam pengembalian dana suatu uasaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan
estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya
menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran
kas (cas flow) perusahaan selama periode usaha .
Dengan
dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi
tersebut melalui kriteria kelayakan
investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak
jalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk menetukan kelayakasuatu
usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan paybeck
periode (pp), average rate of return (ARR), Net pesnt value (NPV), internal
rate of return (IRR), profitability index (PI) ,dan break event point.
Khusus
bagi perusahaanyang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau
peluasan usaha, penilaian dapat pula dilakukan
dari laporan keuangan yang dimilikinya.
Laporan keuangan yang dinilai
dari biasanya adalah neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode.
Metode penilaian yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keungan
tertentu seperti rasio likuiditas, rasioleverage, rasio aktivitas, rasio
rentabilitas, serta rasio keungan lainnya.
Dengan
demikian dapat, disimpulkan bahwa aspek
keungan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secera
keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya,bahkan ada beberpa
pengusaha menggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena
dari aspek ini tergambar jelasn hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan
perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
diteliti kelayakannya.
Secara keseluruhan penilaian
dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:
·
Sumber-sumber
dana yang akan diperoleh.
·
Kebutuhan
biaya investasi.
·
Estimasi
pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan
jumlah biaya yang dikelurkan selama umur investasi.
·
Proyeksi
neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.
·
Kriteria
penilaian investasi
·
Rasio
keuangan yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan.
B.
Sumber-Sumber
Dana
Untuk mendanai
suatu kegiatan investasi,maka biasanya diperlukan dana yang relative cukup
besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti
dari modal sendiri atau dari pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan
modal sendiri atau modal pinjaman atau modal gabungan dari keduanya tergantung
dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya
tidak lain adalah untung ruginya jika menggukan salah satu modal atau modal
gabungan. Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu
ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan
dipilih adalah sumber dana yang mempunyai
biaya paling rendah dan tidak menimbukan masalah bagi perusahaan.
Penggunaan
kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal kerja jelas
berbeda. Dilihat dari segi sumber aslinya, modal dibagi dua macam, yaitu :
1.
Modal
Asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal
pinjaman merupakan modal yang diperoleh
dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan pinjaman untuk
membiayai suatu usaha akan terkena biaya, yaitu biaya administrasi, provisi dan
komisi, serta bunganya yang besar relative. Kemudian adanya kewajiban untuk
mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian
sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan
syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana.
Keuntungan modal pinjaman adalah
jumlahnya yang relative tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak.
Disamping itu dengan menggunakanmodal pinjaman biasanya timbul motivasi dari
pihak manajemen untuk sungguh-sungguh mengerjakan uasaha yang dijalankan.
a)
Pinjaman
dari dunia perbankan
b)
Pinjaman
dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana
pensiun atau lembaga keungan lainnya.
c)
Pinjaman
dari perusahaan nonbank.
2.
Modal
Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang
diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara menggunakan saham baik secara
tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik
saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat
luas. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha adalah
tidak adanya beban bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban
membayar deviden.
Perolehan
dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :
a)
Setoran
dari pemegang saham.
b)
Dari
cadangan laba, atau
c)
Dari
laba yang belum dibagi.
C.
Biaya
Kebutuhan Investasi
Investasi
adalah modal penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memili jangka waktu
relative panjang dalam berbagai bidang usaha. Jangka waktu investasi biasanya
lebih dari satu tahun, terutama digunakan untuk pembelian aktiva tetap.
Komponen yang terkandung dalam kebutuhan biaya investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang
dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi : biaya
prainvestasi, biaya aktiva tetap, dan biaya operasi.
Secara
umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut :
Biaya prainvestasi terdiri dari :
Ø
Biaya
pembuatan studi
Ø
Biaya
pengurus izin-izin
Biaya pembelian
aktiva tetap seperti :
Ø
Aktiva
tetap berwujud antara lain : tanah, mesin-mesin, bangunan, peralatan,
inventarisn kantor dan aktiva berwujud lainnya
Ø
Aktiva
tetap tidak berwujud antara lain : goodwill, hak cipta, lisensi, dan merk
dagang
Biaya operasional
yang terdiri dari :
Ø
Upah
dan gaji karyawan
Ø
Biaya
listrik
Ø
Biaya
telepon dan air
Ø
Biaya
pemeliharaan
Ø
Pajak
Ø
Premi
asuransi
Ø
Biaya
pemasaran, dan
Ø
Biaya-biaya
lainnya.
Sumber
pembiyaan untuk memenuhi kebutuhan investasi dapat digunakan modal sendiri atau
modal pinjaman atau kombinasi adari keduanya. Pembiyaan untuk membeli aktiva
tetap biasanya bersumber dari pinjaman jangka panjang, hal ini disebabkan
aktiva tetp digunakan dalam waktu relative jangka panjang. Adapun untuk biaya
operasional biasanya digunakan pinjaman janga pendek.
D.
Arus
Kas (cash flow)
Cash flow
merupakan arus kas atau aliran kas yang
ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambar beberpa
uang yang masuk ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow
juga menggambarkan beberpa uang yang keluar serta jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan.
Laporan
perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukan perubahan kas
selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas
tersebut dengan menunjukan dari mana sumber-sumber kas dan
penggunaan-penggunaanya. Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa
dating, kita berhadapan dengan ketidakpastian.
Akibatnya, hasil perhitungan
diatas kertas itu dapat menyimpang jauh dari kenyataannya.
Ketidakpastian itu dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk devloment proyek tersebut dalam
beroperasi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.
Jenis-jenis
cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdari dari :
1)
Initial
cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal
periode untuk investasi
2)
Operasional
cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha
3)
Terminal
cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir
E.
Kriteria
Penilaian Investasi
Seperti
sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menentukan layak tidaknya suatu
investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan dapat diukur dengan
beberapa kriteria. Setiap penilaian layak diberikan nialai standar untuk usaha
yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target
yang telah ditentukan.
Adapun
kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau
investasi lain :
Ø
Payback
period (PP)
Ø
Aperage
rate of return (ARR)
Ø
Net
present value (IRR)
Ø
Profitability
index (PI)
Serta
berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan
profibilitas. Penggunaan rasio ini sebaliknya digunakan atas pemberian pinjaman
kepada uasaha yang sudah pernah berjalan sebelumnya atau sedang berjalan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Aspek terpenting dalam studi
kelayakan bisnis adalah hitung-hitungan keuangan. Berapa seluruh dana yang kita
butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal kerja.Berpa biaya
administrasi, dan berpa tingkat keuntungan yang kita akan dapatkan atau bahkan
kemungkinan kerugian.
Tujuan menganalisis aspek keungan
dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi
melalui perhitungan biaya dan manfaat
yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
B.
Saran
Harapan
kami sebagai penyusun,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan
kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini saja tetapi
telusuri lebih dalam tentang ASPEK KEUANGAN STUDY KELAYAKAN BISNIS (SKB)
melalui referensi-referensi lain yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan
kita tentang aspek keuangan karena dalam penulisan makalah penyusun menyadari
bahwa materi tentang aspek keuangan masih sangat terbatas.
DAFTAR
PUSTAKA
Husaen
umar. Studi kelayakan bisnis. Edisi 1,Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,1999
Triandaru
sigit, 2006. Aspek keuangan. Jagakarsa, Jakarta.
Salemba
empat. Sholikul Hadi, Muhamad, Aspek-aspek keuangan, salemba diniyah, 2003
izin copy sahabat :)
BalasHapus