PEREKONOMIAN INDONESIA
Ekonomi Sumber Daya Alam
Disusun Oleh :
·
Hendrik Firlansyah (5554150004)
·
Jamanah (5554150003)
·
Imam Tarmizi Taher (5554150016
·
Nopiyanti (5554150004)
·
Regita Putri Utami (5554150027)
·
Siti Unsiah (5554150020)
·
Septian Adi Putra (5554150014)
EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA
2017
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul sistem keungan syriah. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
i
DAFTAR ISI........................................................................................................................
ii
BAB I...................................................................................................................................
1
PENDAHULUAN................................................................................................................
1
1.1
Latar Belakang.........................................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah....................................................................................................
2
1.3
Tujuan Masalah........................................................................................................
2
BAB II..................................................................................................................................
3
PEMBAHASAN...................................................................................................................
3
2.1
Pengertian Ekonomi Sumber Daya Alam..................................................................
3
2.2
Jenis Sumber Daya Alam.........................................................................................
4
BAB III................................................................................................................................
9
PENUTUP............................................................................................................................
9
3.1
Kesimpulan..............................................................................................................
9
3.2
Saran........................................................................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Peranan
relative dari sumber alam dalam perkembangan ekonomi cenderung turun bila
perekonomian makin berkembang. Sehingga dengan naiknya pendapatan maka hasrat
untuk berkonsumsi marginal pada sumber-sumber alam berkurang dan input
alat-alat produksi per satuan out put untuk sumber alam akan menurun atau
setidak-tidaknya tetap.Secara relative peranan sumber daya memang semakin kecil
tetapi secara absolute semakin banyak jumlah dan macam sumber daya alam yang
diolah sehingga berubah dari sumber daya alam potensial menjadi sumber daya
yang riil sifatnya.Perbedan antara Negara-negara yang sudah maju dan rendah
pendapatanya tidaklah terletak pada tersedianya sumber daya alam tetapi
terletak pada tingkat penggunaan sumber daya yang ada.Peranan sumber daya alam
masa sekarang adalah lain. Karena dengan melalui perdagangan atau membawa
barang subsitusi, akan dapat memperoleh bahan yang sebelumnya tidak
dimilikinya. Misalnya: bahan serat dijepang, karena kurangnya sutera,
kapas dan wool sehingga terpaksa dibuat dari bambu. Kekurangan sumber daya alam
dapat mendorong kemajuan dengan penciptaan barang-barang subsitusi dan barang dengan
penemuan serta semangat untuk terus mengadakan penyelidikan.
Pengertian
sumberdaya alam sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 adalah: ‘bumi, air, udara, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat”.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud Ekonomi sumber
daya alam?
2. Sebutkan jenis- jenis
sumber daya alam?
3. Menurut Profesor Barlow
(dalam Suparmoko, 2006) mengelompokkan sumberdaya alam menjadi 3 kelompok, sebutkan?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui ekonomi sumber daya
alam
2. Untuk
mengetahui jenis jenis sumber
daya alam
3. Untuk
mengetahui pengelompokan
sumber daya alam
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Ekonomi Sumber Daya Alam
Pengertian
sumberdaya alam sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 adalah: ‘bumi, air, udara, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat”.
Ekonomi
sumber daya alam berkaitan dengan pasokan, permintaan, dan alokasi sumber daya
alam bumi. Salah satu tujuan utama dari ekonomi sumber daya alam adalah untuk
lebih memahami peran sumber daya alam dalam perekonomian dalam rangka
mengembangkan metode yang lebih berkelanjutan dalam mengelola sumber daya
tersebut guna memastikan ketersediaannya untuk generasi mendatang.
Ekonomi
sumber daya alam adalah bidang transdisipliner penelitian akademis dalam ilmu
ekonomi yang bertujuan untuk mengatasi hubungan dan saling ketergantungan
antara ekonomi manusia dengan ekosistem. Fokusnya adalah bagaimana
mengoperasikan ekonomi dalam batasan ekologi sumber daya alam. Ekonomi dan
bidang kebijakan berfokus pada aspek manusia dari masalah lingkungan. Ekonomi
sumber daya alam juga berkaitan dengan energi.Thermoeconomists berpendapat
bahwa sistem ekonomi selalu melibatkan materi, energi, entropi, dan informasi.
Thermoeconomics
didasarkan pada proposisi bahwa peran energi dalam evolusi biologis harus
didefinisikan dan dipahami melalui hukum kedua termodinamika tetapi dalam hal
ekonomi seperti kriteria produktivitas, efisiensi, dan terutama biaya dan
manfaat dari berbagai mekanisme untuk menangkap dan memanfaatkan energi yang
tersedia untuk membangun biomassa dan melakukan kerja. Akibatnya, ekonomi
sumber daya alam sering dibahas dalam bidang ekologi ekonomi, yang dengan
sendirinya terkait dengan bidang keberlanjutan dan pembangunan berkelanjutan.
·
Beberapa pandangan para
ahli terkait sumberdaya alam adalah sebagai berikut. Harold Hotelling,
menyatakan bahwa eksploitasi efisien dari sumber daya tak terbarukan dan non
augmentable akan menyebabkan kondisi ekonomi yang tidak stabil dan menyebabkan
penipisan sumber daya.
·
Vogely, menyatakan
bahwa pengembangan sumber daya mineral terjadi dalam lima tahap, yaitu: (1)
Batas operasi saat ini (tingkat produksi) diatur oleh proporsi cadangan (sumber
daya) yang sudah habis; (2) batas pengembangan intensif diatur oleh trade-off
antara peningkatan investasi dan kecepatan realisasi pendapatan; (3) batas
pengembangan yang luas dimulai dari deposito sebelumnya yang tidak ekonomis;
(4) batas eksplorasi untuk deposito baru (sumber) dilakukan dengan biaya per
unit tidak pasti dan biaya kegagalan harus diseimbangkan dengan
·
biaya marjinal tidak
lebih tinggi daripada di tiga tahap pertama di atas; dan (5) batas teknologi
yang berinteraksi dengan empat tahap pertama.
·
Simon, menyatakan bahwa
pasokan sumber daya alam tidak terbatas (abadi).
·
Hartwick, menyediakan
wawasan untuk keberlanjutan kesejahteraan dalam perekonomian yang menggunakan
sumber daya tak terbarukan.
2.2
Jenis-Jenis
Sumberdaya Alam
A.
Pada dasarnya
sumberdaya alam dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu sebagai
berikut (Djojohadikusumo 1994; Suparmoko 2006).
1. Sumberdaya
alam yang tak dapat diperbaharui atau non lestari (exhaustible resources = unrenewable
resources). Sumberdaya ini lazim dianggap bahan dasar yang mencakup sumberdaya
energi dan bahan mineral.
2. Sumberdaya
alam yang dapat diperbaharui atau bersifat lestari (flow resources = renewable
resources). Sumberdaya ini meliputi tiga golongan, yaitu tanah dan air,
tumbuh-tumbuhan (tanaman dan pepohonan), serta sumber akuatis (kekayaan laut
dan sekitar daerah pantai).
B. Profesor
Barlow (dalam Suparmoko, 2006) mengelompokkan sumberdaya alam menjadi 3
kelompok, yaitu sebagai berikut.
1. Sumberdaya
Alam yang Tak Pulih
Sumberdaya
alam yang tidak dapat pulih atau yang tidak dapat diperbaharui mempunyai sifat
bahwa volume fisik yang tersedia tetap dan tidak dapat diperbaharui atau diolah
kembali. Untuk terbentuknya sumberdaya jenis ini diperlukan waktu ribuan tahun.
Misalnya batu bara, minyak bumi, metal, dan batu-batuan. Sumber daya jenis ini
dapat dibedakan lagi menjadi 2 macam, yaitu sebagai berikut.
·
Sumberdaya seperti batu
bara dan mineral yang sifatnya dapat dipakai habis atau berubah secara kimiawi
melalui penggunaan.
·
Sumberdaya seperti
logam dan batu-batuan yang mempunyai umur penggunaan yang lama dan seringkali
dapat dipakai ulang.
2. Sumberdaya
Alam yang Pulih
Sumberdaya
alam yang pulih atau yang dapat diperbaharui ini mempunyai sifat terus-menerus
ada, dan dapat diperbaharui baik oleh alam sendiri maupun dengan bantuan
manusia. Misalnya air, angin, cuaca, gelombang laut, sinar matahari.
3. Sumberdaya
Alam yang Mempunyai Sifat Gabungan
Sumberdaya
alam yang ada dalam kelompok ini masih dapat dibedakan lagi menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut.
a. Sumberdaya
biologis
Yang
termasuk dalam sumberdaya biologis adalah hasil panen, hutan, margasatwa,
perikanan, dan peternakan. Sumberdaya alam jenis ini mempunyai ciri seperti
sumberdaya alam yang dapat diperbaharui karena mereka dapat diperbaiki setiap
saat, asal ada perawatan untuk melindunginya dan pemakaiannya sesuai dengan
persediaan mereka dan kebutuhan. Dalam waktu-waktu tertentu sumberdaya alam ini
dapat digolongkan ke dalam sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui, yaitu
pada saat mereka menjadi sangat berkurang pertumbuhannya sebagai akibat dari
pemakaian yang boros dan kurang bertanggung jawab.
b. Sumberdaya
tanah
Sumberdaya
tanah ini menggambarkan gabungan antara sifat sumberdaya alam yang dapat
diperbaharui, yang tidak dapat diperbaharui, maupun sumberdaya biologis.
Sebagai contoh adalah kesuburan tanah. Kesuburan tanah dapat terjadi karena
perbuatan akar tanaman, dan adanya organisme-organisme yang mengeluarkan
berbagai macam nutrisi tanah untuk diserap oleh tanaman.
c. Peranan
Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi
Pembangunan
ekonomi salah satu tolak ukurnya adalah jumlah output yang diproduksi oleh
suatu negara. Semakin banyak jumlah output yang diproduksi menunjukkan semakin
tinggi pertumbuhan atau pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi juga
menunjukkan perubahan dalam peningkatan taraf hidup yang tercermin dari
kemampuan mengkonsumsi lebih banyak, disamping kenaikan output(Maryunani &
Sutikno 2006).
Untuk
menghasilkan barang dan jasa diperlukan berbagai faktor produksi. Faktor-faktor
produksi dalam pembangunan ekonomi ada tiga sumberdaya, yaitu tenaga kerja,
kapital (modal), dan sumberdaya alam (Maryunani & Sutikno 2006).
d. Perkembangan
Masalah Ekonomi Sumber Daya Alam Dunia
Pemerintah
Federal tiba-tiba menjadi tertarik pada masalah sumber daya pada 7 Desember
1941, setelah Jepang menghentikan timah dan karet untuk Amerika Serikat (AS)
dan membuat beberapa bahan lain sangat sulit diperoleh, seperti tungsten. Ini
adalah kasus terburuk bagi ketersediaan sumber daya, menjadi bahan strategis
dan kritis. Setelah itu, pemerintah AS berusaha memenuhi kebutuhan mereka
dengan membeli 100 bahan yang berbeda diperoleh dari perdagangan komoditas pertanian
mereka.
Masalah lain adalah penurunan bijih
besi. Rata-rata nilai dari bijih tembaga olahan turun dari tembaga 4,0% pada
tahun 1900 menjadi 1,63% pada tahun 1920, 1,20% pada tahun 1940, 0,73% pada
tahun 1960, 0,47% pada tahun 1980, dan 0,44% pada tahun 2000.
Adanya pemberontakan dan perang di Kongo
Belgia pada tahun 1960 dan 1978 telah menyebabkan ketersediaan kobalt dunia
terganggu dan harganya naik, nikel dan pengganti ditekan ke dalam layanan.
Di Indonesia sendiri, terdapat sejumlah
jenis bahan mineral yang bersifat logam maupun bukan logam, diantaranya timah,
nikel, tembaga, bauksit, dan bijih besi. Selain itu, bahan-bahan bangunan
seperti semen, batu gamping, andesit (batu keras), dan dolomit. Indonesia
merupakan salah satu negara produsen timah, nikel, tembaga, dan bauksit yang
terbesar di dunia (Djojohadikusumo, 1994).
e. Cara-cara
untuk Mengatasi Masalah Sumber Daya Alam
Cara yang penting untuk mengganti sumber
daya adalah dengan sintesis, misalnya, industri berlian dan berbagai jenis
grafit. Grafit Kebanyakan adalah sintetik, misalnya, elektroda grafit, serat
grafit, dan bubuk grafit.
Cara lain adalah dengan mendaur ulang
bahan yang diinginkan dari sisa atau limbah. Reklamasi produk dapat bertahan
lama adalah tergantung pada ketahanan terhadap perubahan kimia dan fisik,
jumlah yang tersedia, harga, dan kemudahan ekstraksi dari produk asli. Misalnya
bismut dan grafit.
Dengan adanya kemajuan teknologi, suatu
produk dapat dibuat dari bahan lain untuk menggantikan bahan aslinya atau pun
memiliki sifat baru. Misalnya besi berasal dari suatu batu mentah, aluminium
bisa bergeser dari menggunakan bauksit menggunakan anorthosite dan tanah liat,
logam magnesium dapat diperoleh dari air laut, sulfur akan diperoleh dari
pirit, gips atau anhidrit. Logam seperti tembaga, seng, nikel, dan timah akan
diperoleh dari nodul mangan atau pembentukan Phosphoria. Perubahan ini dapat
terjadi secara tidak teratur di berbagai belahan dunia. Sementara Eropa dan
Amerika Utara mungkin menggunakan anorthosite atau tanah liat sebagai bahan
baku aluminium, bagian lain dari dunia mungkin menggunakan bauksit, Brasil
mungkin menggunakan bijih besi. Berkat teknologi baru, berlian sintetis yang
ditambahkan ke dalam daftar sumber daya abadi, karena mereka dapat dengan mudah
dibuat dari segumpal karbon.
Berkat kemajuan teknologi, kini juga
telah ditemukan robot yang bisa digunakan di bawah laut. Kemudian dapat juga
menggunakan link satelit untuk memungkinkan pekerja 1500 kilometer
jauhnya untuk mengoperasikan rig
pengeboran, kargo beban, menggali bijih dan membuangnya pada ban berjalan, dan
melakukan ledakan terhadap batuan.
BAB
III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
Pengertian
sumberdaya alam sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 adalah: ‘bumi, air, udara, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat”.
Ekonomi
sumber daya alam adalah bidang transdisipliner penelitian akademis dalam ilmu
ekonomi yang bertujuan untuk mengatasi hubungan dan saling ketergantungan
antara ekonomi manusia dengan ekosistem. Fokusnya adalah bagaimana
mengoperasikan ekonomi dalam batasan ekologi sumber daya alam. Ekonomi dan
bidang kebijakan berfokus pada aspek manusia dari masalah lingkungan. Ekonomi
sumber daya alam juga berkaitan dengan energi.Thermoeconomists berpendapat
bahwa sistem ekonomi selalu melibatkan materi, energi, entropi, dan informasi.
·
Jenis-Jenis Sumberdaya
Alam
Pada
dasarnya sumberdaya alam dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu
sebagai berikut (Djojohadikusumo 1994; Suparmoko 2006).
1. Sumberdaya
alam yang tak dapat diperbaharui atau non lestari (exhaustible resources = unrenewable
resources). Sumberdaya ini lazim dianggap bahan dasar yang mencakup sumberdaya
energi dan bahan mineral.
2. Sumberdaya
alam yang dapat diperbaharui atau bersifat lestari (flow resources = renewable
resources). Sumberdaya ini meliputi tiga golongan, yaitu tanah dan air,
tumbuh-tumbuhan (tanaman dan pepohonan), serta sumber akuatis (kekayaan laut
dan sekitar daerah pantai).
C. Profesor
Barlow (dalam Suparmoko, 2006) mengelompokkan sumberdaya alam menjadi 3
kelompok, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber daya alam pulih
2. Sumber daya alam tak pulih
3. Sumber daya alam gabungan
3.1 Saran
Makalah
ini memberikan penjelasan mengenai ekonomi
sumber daya alam dan penerapan akuntansinya sesuai dengan
beberapa penjelasan mengenai akad salam,namun penyajian materi
masih sangatlah jauh dari kesempurnaan.Untuk itu penyusun menyarankan untuk
mencari referensi-referensi lainnya agar kita mampu mengetahui teori-teori akad
salam dan mengaplikasikannya sesuai dengan teori yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Natural Resource Economics.On line at:http://www.wikipedia.org./natural-resourceeconomics
[diakses tanggal 18 Mei 2012]
Djojohadikusumo,
Sumitro. 1994.Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan
dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia
Maryunani
& Sutikno. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam. Malang: Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya
Suparmoko.
2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Suatu Pendekatan Teoritis): Edisi
3.Yogyakarta. BPFE Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar